Masih Bingung? Berikut Premi Asuransi Prudential Beserta Ilustrasi dan Cara Bayar

Premi asuransi Prudential adalah iuran yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi dalam jangka waktu tertentu kepada perusahaan asuransi Prudential.

Pembayaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk debit otomatis, transfer kawat, pembayaran online, atau pembayaran langsung ke kantor pusat Prudential atau perwakilan yang ditunjuk.

Pembayaran debit otomatis adalah pembayaran dengan secara otomatis memotong tabungan klien pada tanggal yang disepakati.

Nominalnya tentu saja sesuai dengan besaran premi yang harus dibayarkan. Hal ini memudahkan peserta untuk membayar premi tepat waktu tanpa takut lupa.

Selain pemotongan sejumlah dana melalui tabungan, proses pendebetan otomatis juga dapat dilakukan dengan cara memotong sejumlah dana dari kartu kredit yang telah didaftarkan.

Sementara itu, metode pembayaran transfer ATM Prudential, Internet banking atau ATM langsung membutuhkan memori yang baik oleh peserta untuk membayar premi sebelum jatuh tempo.

Sebagai catatan, beberapa bank yang telah bekerjasama dengan Prudential Insurance dalam pembayaran premi adalah sebagai berikut:

  • Bank BCA
  • Bank Permata
  • Bank Mandiri
  • Bank Danamon
  • Bank CIMB Niaga
  • Bank BRI
  • Bank Panin
  • BNI
  • Maybank
  • Kartu Kredit berlogo VISA atau Mastercard

Nilai premi asuransi Prudential dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
Jika ingin membeli asuransi, pastikan premi yang dibayarkan sesuai dengan kebutuhan Anda. Karena semua asuransi memiliki manfaat yang menyesuaikan dengan nilainya.

Khusus bagi Anda yang menggunakan asuransi kesehatan Prudential, ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai premi, antara lain:

  • Tipe asuransi
  • Jangka waktu
  • Usia
  • Jumlah pertanggungan
  • Kondisi kesehatan

1. Jenis asuransi
Tentunya jenis asuransi yang Anda pilih akan mempengaruhi nilai premi yang dibayarkan. Misalnya, jika Anda menggunakan asuransi jiwa berjangka atau asuransi jiwa seumur hidup, nilai preminya berbeda.

Asuransi seumur hidup memiliki perlindungan yang berlaku selama nasabah masih hidup. Wajar jika premi asuransi jiwa seumur hidup lebih mahal daripada asuransi jiwa berjangka.

2. Istilah
Faktor ini juga masih terkait dengan jenis asuransi yang dipilih. Semakin lama jangka waktu yang dipilih, semakin tinggi nilai preminya.

Misalnya, premi untuk perlindungan 10 tahun kurang dari 20 tahun. Jadi pastikan Anda memilih jangka waktu asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Usia
Semakin tua usianya, semakin tinggi nilai preminya. Ini adalah salah satu faktor yang juga harus diperhitungkan saat membeli asuransi. Oleh karena itu, sebaiknya memiliki asuransi saat masih muda.

4. Cakupan penuh
Selain usia, besaran pertanggungan juga menjadi faktor penentu nilai premi. Misalnya, jika Anda masih lajang, berusia 25 tahun dan dalam kondisi sehat, nilai pertanggungan asuransi jiwa bisa mencapai Rp 1 miliar. Namun, jika Anda menikah dan memiliki anak, uang pertanggungan akan lebih tinggi dan premi akan lebih tinggi.

Recommendation for You  Hal Penting Yang Harus Kamu Sebelum Terjun ke Dunia NFT

5. Kondisi kesehatan
Faktor terakhir dan paling menentukan dalam nilai premi adalah kondisi kesehatan afiliasinya. Karena ini sangat penting, perusahaan asuransi menanyakan riwayat kesehatan atau gaya hidup Anda. Semakin banyak masalah kesehatan yang Anda miliki, semakin tinggi nilai preminya

Perhitungan premi asuransi Prudential

Bagi Anda yang menggunakan asuransi Prudential, ada banyak cara untuk menghitung premi Anda. Salah satunya menggunakan kalkulator premium.

Anda hanya perlu mengisi beberapa hal, seperti informasi latar belakang Anda, perkiraan usia pensiun, perkiraan pengeluaran bulanan setelah pensiun, dan langkah keuangan Anda di tahun-tahun mendatang.

Gunakan Kalkulator Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa di bawah ini untuk mengetahui premi yang harus Anda bayarkan.

Ilustrasi premi asuransi Prudential

Berikut Premi Asuransi Prudential Beserta Ilustrasi dan Cara Bayar | etagege

Hampir semua produk asuransi Prudential mengandung nilai investasi yang disebut juga dengan unit link. Jadi, sebelum itu, Anda harus mengetahui terlebih dahulu risiko dan manfaat dari produk asuransi unit bond jenis ini.

Sebagai contoh asuransi Prudential, biasanya agen atau staf asuransi akan memberikan tabel pembayaran premi asuransi dalam waktu 10 tahun. Produk ini biasanya untuk produk asuransi jiwa unit link. Ada nilai proteksi dan investasi yang harus dibayar.

Saat menjaring calon klien, mereka kerap disuguhi dengan maraknya “bayar premi 10 tahun, proteksi seumur hidup”, itulah beberapa slogan pemasaran asuransi jiwa. Perhatikan ilustrasi tabel premi asuransi berikut ini.

Tabel tersebut menunjukkan durasi pembayaran premi beserta estimasi nilai investasi yang diperoleh sesuai dengan tingkat risikonya.

Namun jika ditengok lagi, pada kenyataannya pembayaran premi tidak dilakukan secara penuh, hanya 10 tahun seperti yang dijanjikan di awal. Mengapa? Karena itu sangat tergantung pada nilai investasinya.

Seperti yang kita ketahui, berinvestasi di pasar modal memiliki risiko rendah, sedang, dan tinggi. Artinya pasti ada resiko kerugian yang harus dialami. Tidak mungkin suatu investasi selalu menguntungkan.

Artinya tidak ada jaminan jika pembayaran premi hanya dilakukan dalam waktu 10 tahun. Pasalnya, ketika nilai investasi turun atau bahkan turun, Anda tetap harus membayar biaya proteksi asuransi.

Padahal idealnya jika investasinya bagus, biaya perlindungan asuransi akan dibayarkan dari peningkatan nilai investasi. Namun, jika ternyata kurang ideal, nasabah terkadang perlu melakukan top up saldo premi meski sudah 10 tahun berlalu.

Tanpa memahami hal ini, banyak yang memutuskan untuk menutup asuransi mereka, meskipun faktanya jenis risiko ini seharusnya sudah diramalkan sebelumnya.

Berikut ilustrasi perhitungan asuransi Prudential setelah 10 tahun.

Recommendation for You  Panduan Cara Registrasi Saham GoTo IPO Via Online

Ilustrasi keuntungan premi asuransi Prudential setelah 10 tahun

Seperti yang dijanjikan, jika nilai investasinya menguntungkan, kamu tidak perlu lagi membayar premi sampai dengan usia tertentu sesuai dengan yang tertera di polis asuransi jiwa.

Misalnya sampai usia 99 tahun. Artinya dengan membayar premi selama 10 tahun, kamu tetap akan mendapatkan proteksi hingga usia kamu mencapai 99 tahun.

Untuk lebih jelasnya. Berikut ini adalah simulasi cara menghitung nilai investasi ini menggunakan contoh iuran premi Rp1 juta setiap bulannya.

1. Tahun pertama

  • Biaya akuisisi: Rp700.000 x 100% x 12 = Rp8.400.000
  • Premi proteksi: Rp0
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000

2. Tahun kedua

  • Biaya akuisisi: Rp700.000 x 60% x 12 = Rp5.040.000
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 40% x 12 = Rp3.360.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp3.360.000 = Rp6.960.000

3. Tahun ketiga

  • Biaya akuisisi: Rp700.000 x 15% x 12 = Rp1.260.000
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 85% x 12 = Rp7.140.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp7.140.000 = Rp10.740.000

4. Tahun keempat

  • Biaya akuisisi: Rp700.000 x 15% x 12 = Rp1.260.000
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 85% x 12 = Rp7.140.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp7.140.000 = Rp10.740.000

5. Tahun kelima

  • Biaya akuisisi: Rp700.000 x 15% x 12 = Rp1.260.000
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 85% x 12 = Rp7.140.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp7.140.000 = Rp10.740.000

6. Tahun keenam

  • Biaya akuisisi: Rp0
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000

7. Tahun ketujuh

  • Biaya akuisisi: Rp0
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000

8. Tahun kedelapan

  • Biaya akuisisi: Rp0
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000

9. Tahun kesembilan

  • Biaya akuisisi: Rp0
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000

10. Tahun kesepuluh

  • Biaya akuisisi: Rp0
  • Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
  • PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
  • Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000

Dari contoh simulasi di atas, nilai penghematan akan terlihat ketika biaya perolehan nol persen, yaitu pada tahun keenam. Jadi jika dijumlahkan saat membayar premi Rp 1 juta per bulan, maka total saldo investasi asuransi Prudential selama 10 tahun adalah Rp 102.708.000.

Namun dalam prakteknya sangat dipengaruhi oleh return on investment itu sendiri. Jika hasil investasi bagus, Anda tidak perlu lagi membayar premi setelah 10 tahun. Sebaliknya, jika pengembalian investasi rendah, Anda harus membayar lagi.

Secara sederhana, nilai investasi yang Anda keluarkan sebenarnya bukanlah nilai investasi yang bisa Anda nikmati. Tetapi nilai investasi akan membayar semua biaya perlindungan dan asuransi Anda setelah 10 tahun menabung dan membangun investasi Anda sendiri.

Recommendation for You  Telah di Awasi Oleh OJK Berikut 10 Perusahaan Asuransi yang ada di Indonesia

Cara bayar asuransi Prudential

Setelah memahami ilustrasi Prudential, kini saatnya kita cari tahu cara pembayaran premi asuransi Prudential di ATM dijelaskan dalam langkah berikut ini:

  • Masukkan ATM, Tekan PIN
  • Pilih menu Transaksi
  • Pilih menu Pembayaran
  • Pilih menu Asuransi
  • Pilih Prudential
  • Masukkan kode pembayaran dan nomor polis
  • Masukkan jumlah premi
  • Periksa kembali nomor dan jumlah angka sudah tepat
  • Setelah transaksi selesai simpan bukti pembayarannya dengan baik

Sudah bayar premi dengan lancar? Yuk, sekarang pelajari ilustrasi premi asuransi kamu di Prudential.

Syarat saldo asuransi Prudential bisa dicairkan

Ketika kamu membeli produk unit link, nilai investasi tersebut bisa dicairkan atau kamu bisa melakukan klaim asuransi Prudential setelah 10 tahun. Namun, ketika kamu ingin melakukan klaim ataupun mencairkan saldo asuransi Prudential, berikut syarat yang wajib dipenuhi.

  • Polis dalam keadaan aktif
  • Ketika kamu memiliki produk investasi, minimum penarikan saldo Rp1 juta dengan sisa saldo minimal Rp15 juta
  • Ketika kamu membeli produk konvensional, minimal penarikan Rp500 ribu dengan sisa saldo Rp1 juta
  • Sementara untuk produk syariah, minimum penarikan Rp1 juta dengan sisa saldo Rp3 juta
  • Selain itu, cara klaim asuransi prudential setelah 10 tahun pastikan juga nama pemilik rekening sama dengan pemegang polis
  • Lengkapi dokumen penarikan : mulai dari formulir penarikan dana, identitas diri, buku rekening dan lain-lain.

Cara Cek Saldo Asuransi Prudential

Cara Cek Saldo Asuransi Prudential | etagege

Tidak ingin mengumpulkan uang tunai, tetapi hanya memeriksa saldo? Ini adalah cara mudah untuk mengetahui saldo asuransi Prudential Anda.

Hubungi saluran bantuan Prudential di 1500085 untuk memeriksa saldo Anda
Kunjungi pruaccess.prudential.co.id dan login untuk informasi akun
Ketik *141*85#, lalu pilih angka 2 untuk mendapatkan menu informasi polis. Kemudian masukkan nomor polis dan kata sandi TIN.
Itulah sekilas tentang premi asuransi Prudential yang perlu Anda pahami lebih dalam. Pahami risikonya saat Anda memutuskan untuk membeli asuransi jiwa unit link, asuransi pendidikan, atau dana pensiun.

Karena pada dasarnya nilai investasi yang dibayarkan bukan untuk dinikmati secara konsumtif. Sebaliknya, ini memberikan manfaat “bebas premium” setelah periode pembayaran 10 tahun atau lebih.

Prudential Indonesia menawarkan produk perlindungan keuangan melalui Prudential Syariah sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat yang menginginkan perlindungan berbasis Syariah.

Jangan mudah tergiur dengan berbagai asuransi investasi tanpa mengetahui risiko, kelebihan dan kekurangannya. Pertimbangkan dengan cermat asuransi yang paling Anda butuhkan. Bedakan pula antara kebutuhan proteksi dan kebutuhan investasi, agar masing-masing dapat berfungsi secara optimal.